Selasa, 30 Januari 2018

Ini kisah perjalanan hidup saya melawan penyakit yg cukup berat bagi saya di tahun 2015 waktu di usia 22 tahun. Waktu itu saya kuliah semester akhir dan seminggu lagi mau sidang skripsi.
Habis konsul dari Bjb tiba di kost kepala pusing, mual muntah terus, nasi sama sekali nga ada yg masuk, sedangkan besok sudah harus konsul lagi, gimana nga stres coba ? kondisi hampir drop.
Tapi dengan melihat kondisi saya saat itu bersyukur ada teman yg sangat baik menolong saya dab langsung membawa ke RS karna kondisi saya saat itu lemah. Orang tua saat itu tidak tahu saya masuk RS, dan sebenarnya saya juga tidak mau ngasih tau keadaan saya saat itu karna takut kalau orang tua cemas dan kepikiran. Tapi setelah dipikir2 bagaimana pun orang tua harus tau keadaan anaknya apalagi dalam keadaan terbaring di RS.
Jujur saya selalu menangis waktu dirawat di RS, kenapa ? Karna saya kasihan sama Ibu saya yg menjaga saya selama di RS, saya sering BAB cair ada  setiap jam saya selalu bolak balik kamar kecil bahkan BAB ditempat tidur karna saking udah nga tahan lagi, infus sering lepas karna saya pengen buru2 ke kamar kecil karna udah nga tahan lagi, saat itu ibu sangat khawatir dengan keadaan saya, badan saya pun mulai lemah karna kekurangan cairan, mudah marah dan emosional, rambut rontok, jantung berdebar2 sangat cepat,susah tidur, susah bernafas,, tremor (gemetaran), cepat lelah, berat badan mulai menurun yg awalnya 60 kg jadi 42 kg, nga kebayang betapa kurusnya saat itu, mata yang menonjol/keluar dari rongga mata, kalau dibayangkan ngeri banget keadaan saya saat itu. Saya sangat takut saat itu katanya gangguan kelenjar tiroid bisa berakibat fatal terhadap kesehatan bahkan bukan tidak mungkin gangguan tiroid bisa menyebabkan kematian.

Sebagai manusia biasa saya juga sempat berpikir bahwa mungkin usia saya tidak akan lama lagi, beberapa hari selama di RS saya sempat stres, menangis, berputus asa dan menyerah akan hidup, bagaimana tidak sakit yg datang bertubi2 menghantam saya, saya merasa luar biasa sakitnya, bagi yg pernah mengalami penyakit ini (hipertioridisme, thalasemia, bahkan komplikasi jantung) juga mungkin tau gimana rasanya, tapi bagi yg belum mengalaminya saya berharap jangan.
 Ketika sakit saya sering ngeluh, semangat udah hilang, yah maklum masih labil emosi masih turun naik, sambil sakit, kesana kemari kontrol periksa ini lah itu lah macam2 deh pokoknya.

 Disisi lain keluarga, teman, sahabat, bahkan orang2 yg tidak saya kenal juga mendoakan saya, dukungan berupa moril dan motivasi semangat dll, disitu saya berpikir bahwa saya berharga dimata Tuhan dan masih banyak yg belum saya kerjakan di dunia ini bagi Tuhan. Itu sungguh sangat membangkitkan semangat dan mendukung saya untuk sembuh dan melanjutkan tugas saya agar bisa selalu berbuat baik dan memperbaiki diri.
So. Melalui cerita yg cukup panjang dan menyita waktu ini, saya cuma mau berbagi sedikit bahwa benar Hidup adalah kesempatan, kesempatan untuk menjadi baik. Saya mau katakan bahwa janganlah berputus
asa dan hilang harapan karena sesungguhnya ada hikmah dibalik ini, percayalah harapan itu masih ada dam akan selalu ada, jika kita berharap dan mengandalkan Tuhan, dam salah satunya yg paling pentimg adalah semangay dari diri sendiri yang mampu melihat bahwa ada seberkas cahaya dibalik pekatnya kegelapan. Orang yang sehat, memiliki ribuan keinginan, orang yg sakit hanya memiliki satu keinginan saja yaitu sembuh.
Sekarang saya yakin bahwa takdir yang Tuhan beri lebih baik dari semua yang saya inginkan, saya hanya membutuhkan kekuatan dan pertolongan dari Allah untuk memahami cobaan ini sebagai anugerah terindah dari-Nya.
Jika sakit ini adalah sebagian dari nikmat yang Engkau berikan Hamba ikhlas menerimanya. Karena Hamba yakin bahwa Engkau punya rencana laun yg lebih indah.
Bersyukurlah ketika jiwa dan ragamu mendapatkan kesehatan, ikhlas dan bersabarlah ketika dirimu mendapatkan cobaan dan raihlah hari-hari indah dan kebahagoan yang memang layak dan pantas untuk kamu dapatnya.

Sekarang sudah tahun 2018 kadang sakit itu masih terasa tapi aku lebih memilih diam dan berdoa semoga Allah memberikan kekuatan dan kesembuhan, aku tidak mau orang-orang tau bahwa aku lemah, aku ingin kuat dihadapan semua orang, aku tidak mau menyusahkan kedua orang tua apalagi membuat mereka kepikiran kalau aku mengeluh sakit. Aku sebenarnya ingin bilang Ma Ifit ingin check up ke dokter lagi Ifit pengen tau keadaan Ifit sekarang bagaimana udah sembuh apa belum. Ifit pernah dengar mama bilang lagi nga ada uang karna harus membiayai adik aku yg masih kuliah, disitu aku bepikir kayaknya aku nga perlu lagi untuk check up aku yakin aku udah sembuh, tapi disaat aku meyakinkan diri udah sembuh kadang sakit itu datang, aku cuma bisa menangis berharap masih diberikan umur panjang biar bisa membahagiakan orang tua dan bisa membantu membiayai kuliah adik aku.
Aku ikhlas dengan keadaanku sekarang, apa pun yg terjadi itu sudah kehendak-Nya. Aku percaya takdir Tuhan pastilah yg terbaik.

Aku bersyukur ditempat aku bekerja sekarang aku dikelilingi orang-orang yang sangat baik, sakit yg aku rasakan kadang hilang kalau aku bisa tertawa,bercanda dan tersenyum bersama mereka. Sebenarnya aku orangnya tidak bisa cape, tapi karena mereka aku bisa melawan penyakitku itu, aku tidak lagi cape kalau bekerja berat, dulu boro-boro bisa angkat barang-barang berat, cuci baju, cuci piring aja aku udah kelelahan dan pusing banget, dulu setiap tahun pasti aku masuk RS, Alhamdulillah tahun 2017 aku nga lagi merasakan yg namanya dirawat, semoga aja aku sehat terus. Berkat dikelilingi orang2 yg baik aku menjadi kuat. Mereka keluarga kedua bagiku, mereka bukan rekan kerja lagi melainkan saudara, ibu dan ayah bagiku.

Bila suatu saat nanti aku sudah tidak ada lagi,  aku ingin menyumbangkan kedua mata ku untuk orang yg membutuhkan, karna aku ingin orang itu melihat betapa indahnya Ciptaan Allah,  betapa baiknya orang2 di bumi ini.

Aku ingin tetap jadi Ifit yg tegar, kuat,  humoris,  ceria, penuh canda dan tawa,  selalu tersenyum. Biarlah orang menyukai ku dgn apa adanya aku,  aku tidak mau berpura2 jadi orang lain agar disukai byk orang.  Ya inilah aku,  aku yg gila,  aku yg egois,  aq yg bawel dan cerewet.


Selasa, 30 Januari 2018

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

NIATKU KETIKA JADI SEORANG ISTRIMU

Ketika aku niatkan untuk berumah tangga, aku telah  mempersiapkan mental, dan berpikir bahwa hidup rumah tangga tak selamanya bahagia, pasti...