Jumat, 24 Juli 2020

Growing old is mandatory but growing up is optional

Saat ini rasanya sedih, gk tau kenapa tiba2 aja nangis banget.Karna saking marahnya sama diri sendiri & orang lain tapi tidak tau harus berbuat apa!!!! Cuma bisa menangis dan berdoa aja. Kadang pengen banget kalau lagi kesel sama orang langsung marah ke orang tersebut tapi gk bisa. Kenapa yaaa ???
Dulu aja klo aku lagi kesel sama orang langsung narah-marah pasti ku luapkan tapi kenapa sekarang kalau mau marah susah banget buat ngeluapin amarah itu. Sekarang cuma bisa menangis aja.Kadang pengen seperti orang-orang kalau lagi marah koar-koar di medsos meluapkan amarah mereka. Tapi kenapa aku susah ya seperti itu. Apa ini yg namanya berada di sebuah titik pendewasaan diri.Mungkin sudah saatnya aku berada dititik yg namanya dewasa.Aku berterima kasih dgn masa lalu sudah membuatku berada dititik sekarang ini. Dulu aku orangnya pemarah dan gk pernah bisa sabar.  Kalau lagi kesel sama orang pasti langsung marah, dan kalau mau apa-apa gk pernah mau sabar. Sekarang aku sudah bisa menahan amarahku dan sudah bisa sabar apapun yg terjadi dalam hidupku.

Menyesali apa yg sudah terjadi gk akan membawa ke mana pun. Aku tahu bahwa sesuatu yg telah terjadi gk dapat terulang, termaksuk juga kegagalan atau kesalahan yg pernah aku buat. Maka untuk jadi pribadi yg lebih dewasa, aku sudah harus berani meninggalkan kebiasaan menggerutu diri sendiri ini mulai dari sekarang. Aku akan berbesar hati ketika menerima kritikan. Aku akan menerima banyak kritik dari orang lain. kritik tidak akan membuat aku down atau bersedih, melainkan aku jadikan sebagai bahan intropeksi diri dan memperbaiki diri aku. menerima kritikan memang tidak mudah, tapi ketika kritik tersebut merupakan kritik membangun, kenapa tidak dijadikan masukkan "gratis" untuk meningkatkan kualitas diri ? Ketika aku dihadapi dengan dengan masalah dan aku berkontribusi terhadap kesalahan tersebut, aku akan berbesar hati untuk jujur mengakui kesalahan dan fokus mencari solusi untuk menyelesaikan masalah tersebut. aku gk akan berusaha mencari kambing hitam untuk disalahkan karena buat aku kesalahan merupakan pembelajaran.

Dewasa itu seperti ini ternyata !!!!!! 

Aku berpikir lebih bijak bahwa semua hal, baik sedih maupun bahagia, memang udah ditakdirkan terjadi pada kita.Saat sedang terpuruk, aku membutuhkan orang untuk mendengar ceritaku agar beban terasa lebih ringan dan lega. Tapi aku berpikir apakah baik/buruk feedback yg diberikan/ ditunjukkan orang lain padaku. Aku  juga udah gk terlalu peduli sama apa yg dikatakan orang lain. Kecuali hal itu berguna untuk kebaikanku, baru deh aku dengar dan turuti sarannya.Sekarang lebih ke mengerti semua emosi yg sedang dirasakan, dari bahagia hingga sedih.Gk cuma sekedar tahu, aku akan mengorek lebih dalam lagi apa yg bisa menyebabkan aku merasa emosi. Sehingga lama-lama aku jadi tahu hal-hal apa aja yg bisa bikin aku marah, sedih,histeris, bahagia, terharu, dll.Jadi makin mengenal diri sendiri deh !!!Sekarang lebih bertanggung jawab terhadap kesehatan mental dalam diri .Aku menyadari kalau kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik kita. Karena merasa bertanggung jawab terhadap diri sendiri, aku gk akan lagi melakukan hal-hal yg akan merugikan dan berisiko melukai serta membuat sedih diri sendiri. Aku akan selalu berusaha melakukan hal-hal menyenangkan dan bermanfaat untuk ketenangan  hati aku.   

Kedewasaan gk datang secara instan, tapi juga gk bisa sekedae ditunggu begitu saja. Aku harus melatih pola pikir dan sikap dewasa lewat berbagai proses kehidupan. Kuncinya adalah kemampuan menjadi lebih baik, dan open minded serta berkeinginan untuk belajar dalam setiap prosesnya. Ketika aku menjadi dewasa, aku lebih memiliki rasa peduli yg besar terhadap orang lain. Aku hanya memikirkan orang lain dan gk mengutamakan diri aku sendiri. Aku bahkan tak segan-segan berkorban demi orang lain. Ketika orang lain bahagia, aku akan ikut bahagia alih-alih merasa cemburu. 

Aku berpikir apakah esok akan lebih baik ?

Masa lalu aku mungkin suram, tapi tidak dengan masa depanku. 
Ada banyak cara untuk menjadi dewasa, kadang begitu mudah semudah membaca buku dan menemukan kalimat bijak di tiap lembarnya. Bahkan ada yg lebih mudah, seperti bercermin pada setiap kejadian yg terjadi pada diri kita sendiri. Tapi tidak jarang, kita harus menempuh jalan yg begitu berat untuk menjadi dewasa dan sabar. Kita harus melewati berbagai macam fitnah orang-orang, harus bisa menerima cobaan dan sabar, bahkan harus penuh luka sebelum akhirnya memetik hikmah dan menjadi dewasa. Ada yg berhasil, namun banyak pula yg gagal. Kita semua pasti ingin menjadi lebih baik, jadi mengapa merasa buruk ketika aku melakukan kesalahan ?? Tidak berarti Anda lebih baik dari orang lain, karena setiap orang memiliki waktu untuk berproses menjadi lebih baik. Sebaliknya, aku bersyukur bahwa aku mampu meninggalkan hal buruk dan berjanji akan menjadi lebih baik lagi. Jika orang-orang di sekitar aku merasa tidak senang dengan apa yg sudah aku lakukan dulu dan mencoba menghancurkan, tak perlu diperdulikan. Menjadi lebih baik adalah hal positif  yg tidak boleh aku sesali.x

Senin, 06 Juli 2020

Perselingkuhan dilakukan oleh orang² yang tidak Setia. Catat baik-baik, perselingkuhan hanya bisa terjadi jika ada dua orang (Wanita atau Pria) yang #bersepakat. Artinya dengan penuh kesadaran pasangan anda entah itu pacar, suami atau isteri anda melakukan perselingkuhan dibelakang anda.

Selingkuh itu tidak relevan jika dikatakan direbut.!

Kenapa..??
Karena tidak ada orang (entah Pria atau Wanita) yang bisa direbut jika iya tidak mengijinkan dirinya untuk direbut oleh orang lain. Perselingkuhan itu dilakukan atas dasar kesadaran tanpa paksaan.

Jadi pergi, traktir dirimu makan yang enak-enak dan nikmati hidupmu. Bekerja keras tingkatkan kualitas diri dan hidupmu maka bukan suatu hal yang mustahil kamu akan mendapatkan yang 10X atau bahkan 100X lebih (lebih baik, lebih cantik, lebih ganteng dsb) dari pasanganmu yang sebelumnya.

Ingat..!!
Kesetiaan harga mati dan tidak bisa dikompromikan. Kalau kamu sudah tulus mengasihinya namun di sia-siakan jelas dia bukan pasangan yang Setia. Jangan suka mengingat kenangan-kenangan yang tidak jelas. Menangis boleh saja tapi jangan sampai terpuruk. Jangan baperan, rugi sendiri karena Kamu masih punya masa depan yang lebih baik dari hari ini.   
 
SELINGKUH Melalui WA, WA Ganda (Parallel),SMS, IG, e-mail, chatting di Facebook atau media sosial lainnya.

Dalam kehidupan berumah tangga, setiap suami-istri tentu memiliki perasaan cemas apabila pasangannya melakukan perselingkuhan. Terlebih lagi, era digital sekarang semakin membuka kesempatan untuk berselingkuh, entah melalui WA, WA Ganda (Parallel), SMS, IG, e-mail, chatting di Facebook atau media sosial lainnya.

Jadi apa yang disebut selingkuh, dan apa yg tidak? Jawabannya tentu bersifat subjektif, tergantung pada tingkat kenyamanan masing-masing orang dalam berhubungan.

* 60 persen mengatakan perselingkuhan terjadi karena adanya hubungan emosional yang mendalam dengan orang lain.
* 48 persen akan mempertimbangkan untuk berselingkuh, jika mengetahui pasangannya pernah mencium bibir orang lain.
* 24 persen mengatakan, berhubungan atau saling bertukar kabar dengan mantan kekasih melalui media sosial sudah dianggap selingkuh.
* 24 persen mengatakan, perselingkuhan itu jika mengetahui pasangan mereka mengunjungi klub dewasa.
* 79 persen responden menyatakan, mengirim pesan mesra atau foto ke orang lain melalui pesan singkat sudah merupakan tindakan perselingkuhan.

Dari temuan ini Anda bisa membuat kesimpulan sederhana, bahwa mengetahui pasangan pergi ke klub dewasa (24 persen) atau mengetahui pasangan mencium lawan jenisnya di bibir (48 persen) masih dianggap "mendingan" ketimbang jika pasangan ketahuan mengirim pesan singkat bernada mesra kepada lawan jenisnya (79 persen).

Entah bagaimana, mengirim pesan singkat kepada orang lain yang bukan pasangannya tampaknya lebih dianggap sebagai sebuah pelanggaran dalam hubungan percintaan. Hal ini disebabkan, pesan singkat dianggap suatu kegiatan yang intim, yang isinya bisa disimpan sendiri tanpa sepengetahuan pasangan resminya, dan dapat dilakukan kapan saja.

Dengan kata lain, pasangan Anda bisa saja sedang berbaring di sofa bersama Anda,  tetapi ia bisa mengirimkan pesan seksi ke orang lain pada waktu yang bersamaan, dan Anda mungkin saja tidak tahu bahwa ia sedang melakukannya. Perselingkuhannya mungkin tidak terlihat secara fisik, namun menjadi suatu kekerasan yang melanggar batas emosional antara Anda dan pasangan Anda. Padahal, pesan seksi bisa saja berlanjut ke perilaku seksual, yang jelas-jelas merupakan perselingkuhan fisik.

NIATKU KETIKA JADI SEORANG ISTRIMU

Ketika aku niatkan untuk berumah tangga, aku telah  mempersiapkan mental, dan berpikir bahwa hidup rumah tangga tak selamanya bahagia, pasti...